A. Pelapisan
Sosial
Karena Indonesia merupakan Negara dengan berbagai
suku, agama, ras, dan antar go;ongan yang berbeda-beda. Ditmbah lagi Masyarakat
di Indonesia berbeda pula dalam hal kekuasaan, jabatan, serta kekayaan maka
dari itu pelapisan social di Indonesia sangat kentara. Sedangkan lebih jelasnya
lagi factor yang mempengaruhi pelapisan social yakni :
Faktor Pendorong Terciptanya
Stratifikasi Sosial
Beberapa
kondisi umum yang mendorong terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat
adalah sebagai berikut.
a. Perbedaan
ras dan budaya. Ketidaksamaan ciri biologis, seperti warna kulit, latar
belakang etnis, dan budaya telah mengarah pada lahirnya stratifikasi dalam
masyarakat. Dalam hal ini biasanya akan terjadi penguasaan grup yang satu
terhadap grup yang lain.
b. Pembagian
tugas dalam hampir semua masyarakat menunjukkan sistem pembagian tugas yang
bersifat spesialisasi. Posisi-posisi dalam spesialisasi ini berkaitan dengan
perbedaan fungsi stratifikasi dan kekuasaan dari order sosial yang muncul.
c. Kejarangan.
Stratifikasi lambat laun terjadi, karena alokasi hak dan kekuasaan yang jarang
atau langka. Kelangkaan ini terasa apabila masyarakat mulai membedakan posisi,
alatalat kekuasaan, dan fungsi-fungsi yang ada dalam waktu yang sama. Jadi,
suatu kondisi yang mengandung perbedaan hak dan kesempatan di antara para
anggota dapat menciptakan stratifikasi.
Sementara
itu, Koentjaraningrat mengatakan ada tujuh hal yang dapat mengakibatkan atau
melahirkan stratifikasi social dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut.
a. Kualitas
dan kepandaian.
b. Kekuasaan
dan pengaruhnya.
c. Pangkat
dan jabatan.
d. Kekayaan
harta benda.
e. Tingkat
umur yang berbeda.
f. Sifat
keaslian.
g.
Keanggotaan kaum kerabat kepala masyarakat.
Menurut Max
Webber, pelapisan sosial atau stratifikasi social ditandai dengan adanya
beberapa hal berikut ini.
a. Persamaan
dalam hal peluang untuk hidup atau nasib. Peluang untuk hidup masing-masing
orang ditentukan oleh kepentingan ekonomi yang berupa penguasaan barang serta
kesempatan
memperoleh penghasilan dalam kehidupan.
b. Dimensi
kehormatan, maksudnya manusia dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan
peluang untuk hidup yang ditentukan oleh ukuran kehormatan. Persamaan
kehormatan status terutama dinyatakan melalui persamaan gaya hidup.
c. Kekuasaan
yang dimiliki. Kekuasaan menurut Webber adalah suatu peluang bagi seseorang
atau sejumlah orang untuk mewujudkan keinginan mereka sendiri melalui suatu
tindakan komunal, meskipun mengalami pertentangan dari orang lain yang ikut
serta dalam tindakan komunal tersebut.
Sebagai contoh di jaman sekarang,
stratifikasi sosial tidak lagi dikelompokkan berdasarkan ras. Stratifikasi
sosial di Indonesia lebih mengarahkan penggolongan suatu masyarakat yang
dinilai dari segi status sosialnya seperti jabatan, kekayaan, pendidikan. Yakni pengelompokan antara orang-orang yang
mempunyai jabatan tinggi dan jabatan rendah. Sebagai contoh seorang bupati
tidak mungkin akan bergaul dengan seorang pemulung karena jabatan nya tentunya
berbeda.
Sumber referensi :
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/stratifikasi-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar